Gelembung Bitcoin $4 Triliun Siap Meledak? Trump, The Fed, dan Wall Street Bikin Panik

Bitcoin dan kripto belakangan ini mulai melambat setelah sebelumnya naik tinggi pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS. Tapi sekarang banyak yang khawatir kalau gelembung kripto yang nilainya sudah tembus $4 triliun bisa meledak kapan saja, bikin pasar jadi panik.
Harga Bitcoin sempat hampir menyentuh $110.000, dipicu bocoran rencana Elon Musk tentang kripto di Gedung Putih. Tapi, seorang trader kawakan Bitcoin memperingatkan bahwa krisis keuangan besar bisa terjadi dalam waktu dekat, yang bisa berdampak besar ke pasar kripto.
Daftar Isi
Wall Street dan Crypto
Di tengah situasi ini, Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa bank-bank di Wall Street bisa lebih banyak terlibat di dunia Bitcoin dan kripto.
“Bank boleh saja melayani pelanggan kripto asal mereka paham risikonya,” kata Powell dalam konferensi pers setelah The Fed menunda pemotongan suku bunga.
Pernyataan Powell ini dianggap sebagai peluang bagi bank dan institusi keuangan untuk lebih dalam masuk ke dunia Bitcoin. Dia juga menekankan bahwa bank harus memastikan bahwa aktivitas mereka tetap aman sebelum semakin dalam masuk ke kripto.
Wall Street sudah mulai banyak terjun ke kripto selama setahun terakhir, terutama perusahaan-perusahaan besar seperti BlackRock yang meluncurkan ETF Bitcoin. Hal ini bikin Bitcoin makin diterima di dunia keuangan.
Komentar Powell ini menunjukkan bahwa sikap pemerintah Trump terhadap kripto berbeda jauh dari pemerintahan Biden sebelumnya, yang dinilai banyak pihak tidak ramah terhadap industri ini.
Saat Biden berkuasa, banyak perusahaan kripto mengeluh bahwa mereka mengalami kesulitan mendapatkan layanan keuangan akibat kebijakan yang dikenal sebagai “Operation Choke Point 2.0,” yang mempersulit bisnis mereka.
Kebijakan Trump Terbaru 2025
Tapi sejak Trump mendukung Bitcoin, mulai dari menjual NFT, mendukung ide cadangan Bitcoin nasional, hingga meluncurkan token kripto bernama Trump, pemerintah mulai melunak terhadap aset digital ini.
Trump juga makin jelas dengan kebijakan perdagangannya yang keras. Dia mulai memberlakukan tarif tinggi pada barang-barang impor dari Kanada, Meksiko, dan China, yang bisa memicu perang dagang global.
Keputusan Trump ini akan membuat barang dari Kanada dan Meksiko dikenai tarif 25%, sedangkan energi dan minyak dari Kanada dikenai tambahan 10%. Sementara itu, barang dari China akan terkena tarif 10%, mulai berlaku Selasa depan.
Investor besar seperti Robert Kiyosaki, penulis “Rich Dad Poor Dad,” memperingatkan bahwa kebijakan ini bisa membuat harga emas, perak, dan Bitcoin turun tajam.
“Bagus. Saya bakal beli lebih banyak kalau harga anjlok,” tulisnya di platform X. “Masalah sebenarnya itu utang, yang bakal makin buruk. Kalau harga jatuh, ini kesempatan buat jadi lebih kaya.”
Dengan kebijakan Trump yang lebih mendukung kripto, ditambah pernyataan The Fed dan adopsi Bitcoin oleh institusi besar, kondisi pasar masih sulit diprediksi. Sekarang semua mata tertuju ke arah Bitcoin dan kripto lainnya dalam beberapa bulan ke depan, apakah akan tetap bertahan atau justru jatuh dalam krisis.